Skip to main content

Posts

Showing posts with the label fiksi

Pesan dan Batang

Aku mendiamkan pesan seorang kawan, "Mau sampai kapan kamu menghilang jika terdampar perkara?" Sambil menyesap batang rokok ketiga, bulan sabit mulai menari-nari bersama awan. Bintang-bintang mencoba bersembunyi dariku.  Hmm.. ternyata batang rokok lebih nyaman kukunyah ketimbang dibakar. Apa mesti kubuang?  Tung tung tung. Ponselku berdering. Sebuah pesan masuk. "Kamu di mana? Kamu gak apa-apa kan? Maaf, kalau aku mengganggu, tapi aku khawatir." Usai membaca pesan itu, kutekan tombol 'shut down'. Huff, aku berharap bebas dari kekhawatiran-kekhawatiran yang berlebihan itu. Tolong beri waktu untuk melebur hal-hal yang terjadi kemarin. Semakin kamu menggangguku, semakin aku benci. Bukannya kamu tahu itu? Udara kian dingin. Awan-awan sudah habis menyelimuti bintang. Batang-batang rokokku pun tak tersisa, hanya tinggal bungkusnya. Apa perlu kumakan juga? 21 Desember 2014

RADIT

  Instrumen Damai Bersamaku oleh Erwin Gutawa mengalun sendu di balik telingaku. Suara piano yang ter gesek lembut menghembuskan angin sambil menyapu pipi. Bunga-bunga berguguran di bawah pepohonan. Aku berlarian seperti Syahrukh Khan di film-film Bollywood , mengejar layangan yang putus sambil tersenyum pada dunia. Semua adeganku terjadi cukup lambat menyesuaikan alunan biola yang bergesek. Semakin lama musik itu semakin cepat. Membuat tubuhku berputar-putar seperti di adegan Titanic ketika Kate dan Leonardo berputar-putar di sebuah pesta. Putaran tubuhku juga semakin cepat. Cepat dan GUBRAK. Aku jatuh. Matahari menusuk mata yang terpejam, memaksa untuk membukanya. Tangan-tangannya mencongkel kelopak mata dan akhirnya dia berhasil membuka mataku. Kejadian tadi benar-benar membuatku pusing. Mimpi jenis apa tadi? Kepalaku seperti batok kelapa yang dipukul berkali-kali ke batu agar pecah. Arggh. Sudah siang ternyata. Apa? Belum sholat Subuh? Aku melirik jam weker yang tak jauh