Skip to main content

Jempol Buzzer Terbukti Ajaib

Kamu punya Twitter gak? Atau pernah punya Twitter? Kalau jawabannya iya, pasti tidak asing dengan bahasan saya kali ini. Buzzer dan trending topik. Seberapa pentingkah? Apakah perusahaan harus pakai jasa buzzer atau pakai iklan di televisi, internet, koran, atau majalah? Atau kenapa sih itu perusahaan-perusahaan masih kekeuh iklan di televisi? Padahal eranya sekarang sudah berganti. Atau mungkin malah sebaliknya? Kenapa perusahaan itu suka sekali pakai jasa buzzer untuk promosikan kegiatannya? Pentingkah?

Buzzer itu apa?
Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kalau kenalan dulu dengan buzzer. Buzzer bisa diibaratkan selebriti di media sosial. Saat ini saya hanya akan bahas di Twitter. Kenapa disebut selebriti? Yes, karena followers mereka banyak. Kita bisa menyandang status sebagai buzzer jika followerss minimal 1.000. Semakin ke sini, standar buzzer makin naik. Ada perusahaan yang mensyaratkan buzzer harus memiliki followerss minimal 1.500 atau 2.000. Tentu jadi beban tersendiri buat kita yang baru punya followerss segelintir. Buzzer itu agen media sosial, menjadi perantara penyedia produk barang/jasa dengan konsumen. Tak hanya itu, buzzer bukan juga mereka yang punya akun media sosial dengan pengikut banyak, tapi impressionnya tinggi.

Sebelum lebih jauh, saya mencoba kelompokkan karena saya lihat buzzer ada banyak jenisnya
  1. Selebtwit. Menurut saya, mereka itu buzzer terselubung. Karena hobinya ngetwit, bahan twitnya pun khas sehingga jumlah followerssnya banyak dan organik. Tak perlu repot bagi selebtwit untuk memengaruhi banyak orang. Saking percayanya followerss pada idolanya, satu twit bisamendapatkan like dan retweet lebih dari 10. Jadi bayarannya pun jelas dong, per twit sekian ratus/juta rupiah.
  2. Buzzer politik. Buat saya sih buzzer politik belakangan ini isinya negatif dan membuat perdebatan tidak sehat bahkan hoax. Saya masih menyanjung mereka yang menyebarkan prestasi jagoannya ketimbang menyerang lawan politik. Tidak apa-apa dibilang pencitraan, toh selama itu hal baik yang disebarkan, kenapa tidak?
  3. Buzzer blogger. Tugas blogger sekarang makin banyak sejak blogger bekerja dengan menggunakan banyak media sosial. Apalagi persyaratan perusahaan untuk pekerjaan tertentu juga berkaitan dengan itu. Buzzer jenis ini adalah tim hore yang bisa dengan cepat berganti pekerjaan lain. Jika saat ini sedang campaign batik Situbondo, beberapa jam kemudian bisaganti campaign antirokok.

Sepertinya untuk ketiga poin di atas bisa dijabarkan kembali. Jika ada waktu luang akan saya bahas di postingan selanjutnya. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Tergantung kita mau melihat dari sisi mana.

Pekerja media sosial (medsos) apakah hanya buzzer? Tidak, ada beberapa pengelompokan. Pekerjaannya tidak jauh-jauh juga dari buzzer. Kartina Ika Sari, agensi Mitra Branding (MB) mengelompokkan berdasarkan tugasnya,

Menurut Ika, pemeriah ya tugasnya memeriahkan postingan para buzzer (kredit: Krtina Ika Sari)

  1. Influencer atau bisa disebut Key Opinion Leader (KOL). Influencer banyak digunakan perusahaan barang dan jasa untuk promosikan produk mereka. Biasanya influencer harus memosting sesuatu sehalus mungkin, yang membuat orang tidak sadar kalau sedang promosi (soft selling). Influencer terpercaya biasanya artis, tokoh terkemuka, ketua komunitas, atau siapa pun yang punya pengaruh tinggi. Nampaknya influencer juga bisa disebut endorser. Saat ini tokoh berpengaruh memperoleh penghasilan melalui paid promote/endorse melalui media sosial mereka. Tentu saja bayarannya cukup mahal.
  2. Statuser. Statuser adalah orang yang tugasnya bikin status. Hm, kalau status biasanya lebih mengarah ke Facebook ya. Sebenarnya mirip dengan influencer, Cuma medianya saja berbeda.
  3. Buzzer. Ika lebih suka menyebutnya sebagai tim buzzer trending topik. Tujuan Mitra Branding menggunakan jasa buzzer memang untuk membuat trending topik mengenai kasus tertentu. Buzzer itu tukang ramai, meramaikan, tapi belum tentu memberi dampak pada konversi.
  4. Pemeriah. Menurut Ika, pemeriah ya tugasnya memeriahkan postingan para buzzer. Artinya pemeriah ini bukan buzzer. Bisa jadi selama buzzer bekerja, Mitra Branding mengadakan kuis kepada followerssnya untuk meramaikan, retweet, atau juga beropini, sehingga pekerjaan buzzer lebih cepat dan ringan.

Seberapa penting buzzer?    
Penting banget! Kini informasi begitu cepat tersebar melalui media sosial. Tiap orang punya minimal satu smartphone, dalam satu smartphone ada beberapa aplikasi termasuk media sosial, mulai dari Twitter, Instagram, Facebook, Tumblr, Flickr, dan media sosial lain. Tak hanya itu, satu orang bisapunya beberapa akun Twitter, Instagram, dll. Mulai dari akun pribadi, akun bisnis pribadi, akun perusahaan (jika jabatannya berhubungan dengan media sosial), dan akun lain (misalnya akun fake untuk provokasi orang lain, akun curhat yang list pertemanannya bukan orang terdekat, akun cari jodoh, atau akun khusus penipu hati, eaaa). Dari berbagai akun, kita bisa mendapat berbagai macam informasi.

Kamu menemukan status/twit yang sesuai dengan keadaanmu sekarang, pasti tergelitik untuk berkomentar. Entah isinya kesedihan, berita kematian, berita bahagia, dll. Kita mudah sekali tergerak untuk meramaikan suatu postingan. Kadang kita tidak tahu apa postingan teman kita itu sesuai kenyataan, sesuai kenyataan 50% sisanya drama, full drama, bohong, atau hanya imajinasi. Begitu mudah kita tergerak hanya dengan membaca postingan seseorang.

Sering lihat bagaimana orang terkecoh melalui postingan-postingan akun besar, lalu ada komentar negatif, membuli, bahkan ada yang sampai mengeluarkan sumpah serapah? Akibatnya postingan tersebut menjadi viral, jadi bahan pembicaraan orang banyak. See? Itu cara kerja buzzer. Tujuannya memang itu. Mau isinya komentar negatif atau positif, selama targetnya tercapai, artinya campaignnya sukses. Apa kamu tidak berpikir kalau postingan mereka tidak dibayar? Hem hem… (sambil geleng-gelengin kepala dan telunjuk).

Masih berpikir kalau buzzer itu tidak penting? Media massa sekarang pamornya turun, sebab orang sudah jarang baca media cetak, termasuk buku. Hidup orang kekinian itu di gadget. Media online pun harus berjuang keras agar banyak orang melirik medianya. Nah, dari situlah kemudian buzzer banyak dipakai perusahaan untuk promosikan produknya. Melalui kelihaian buzzer, materi kaku dari press release, diolah kembali menjadi seolah-olah buzzer sedang menikmati produk itu. Hm, tapi saya tidak akan berbicara banyak tentang review-review. Yuk fokuskan pada trending topik. Haha.

Senada dengan apa yang disampaikan Kartina, menurutnya kehadiran buzzer itu perlu banget. Saat ini zaman kekuatan netizen. Sebagai upaya menuju good government, yang mutlak adalah transparansi dan optimalkan sosialisasi dan program-program. Hal ini jika sedang menjadi buzzer untuk badan pemerintah. Minimal masyarakat mendapatkan informasi kegiatan apa saja yang sudah dilakukan pemerintah. Tidak hanya pemerintah, badan usaha swasta pun perlu. Sosialisasi penting sebagai branding. Selain itu juga menciptakan reputasi baik. “Syukur-syukur kalau berpengaruh pada peningkatan penjualan,” lanjutnya.


Kenapa harus trending topik?
Trending topik itu apa? Elisa Koraag, blogger sekaligus buzzer senior, menyatakan bahwa trending topik itu kondisi dengan tema atau hastag tertentu yang menjadi topik tren dalam kurun waktu tertentu. Artinya topik tersebut sedang menjadi bahan pembicaraan se-Indonesia atau seantero jagad. “Gunanya untuk mengabarkan pada dunia, pada saat itu topik tersebut sedang dibicarakan dan menguasai jagad maya,” lanjutnya. Ani Berta, blogger dan buzzer kawakan, pun sepakat dengan itu. Menurutnya, trending topik berfungsi sebagai booster informasi yang mudah ditemukan followerss. Jika sudah trending topik, followerss akan terpancing untuk kepoin infomasi dan aktivitas yang sedang dilakukan.
 
Gunanya untuk mengabarkan pada dunia, pada saat itu topik tersebut sedang dibicarakan dan menguasai jagad maya,” kata Elisa Koraag (kredit: Elisa Koraag)


Sering sih saya cek di Twitter, apa sih yang sedang tren saat ini. Ada beragam topik, tapi yang paling menarik perhatian adalah yang menjadi trending topik pertama. Sering saya kepoin mengenai pembahasan topik tersebut. Kalau menarik, biasanya saya ikut nimbrung. Dalam satu minggu selalu ada hastag yang selalu ada dan stabil menjadi trending topik, di antaranya #jumatberkah, #harisenin, #TGIF, dan lain-lain. Beberapa akun besar justru tak perlu mengeluarkan banyak effort untuk membuat topik yang sedang dibicarakan menjadi tren. Cukup membuat pemberitahuan melalui akunnya, pasti followerssnya dengan setia menyimak topik-topik tersebut, misalnya #puisimalam. Begitu terpercayanya akun tersebut sampai banyak yang berpartisipasi sampai jadi trending topik.

Fungsinya apa sih trending topik itu? Ya selain dibicarakan banyak orang juga sebagai awareness. Kalau sebuah perusahaan mengadakan kegiatan dan menjadi trending topik di Twitter, akan menarik perhatian banyak orang, sehingga penasaran untuk cek apa saja yang sedang dibahas. Minimal orang mendapatkan informasi mengenai kegiatan atau produk yang sedang dibicarakan. “Untuk penjualan belum tentu,” lanjut Elisa. Benar juga sih. Iklan di televisi dan media lain pun sama. Tidak semua iklan berpengaruh pada penjualan, tapi jadi awareness, memberitahu kalau ada produk baru yang bisa dibeli dan dicoba. Untuk selera kembali pada konsumen. Kalau konsumen suka, mereka akan rutin membeli. Menurut Elisa, iklan pemberitahuan mengenai produk baru setara dengan trending topik.

Ada iklan mengingatkan, seperti produk sirup menjelang idul fitri. Tidak harus trending toping pertama, trending topik cukup. Kalau tidak masuk trending topik, berarti citra perusahaan tersebut bermasalah. Masyarakat sudah persepsikan jika ada iklan sirup, artinya idul fitri sudah dekat. Pekerjaan buzzer berbeda dengan iklan di media massa. Biaya untuk iklan sangat tinggi, bisa ratusan juta rupiah untuk durasi iklan beberapa menit. Kalau campaign buzzer berefek pada penjualan, itu bonus.

Kalau trending topik, followerss akan terpancing untuk kepoin infomasi dan aktivitas yang sedang dilakukan. (kredit: Ani Berta)
Lalu kalau sudah trending topik itu bagaimana? Hm, pertanyaan ini maksudnya bagaimana ya? Hahaha. Begini, keberhasilan suatu campaign itu ditentukan oleh apakah campaign tersebut trending topik atau tidak? Jika trending topik, artinya berhasil. Menurut Widya Candra Dewi, blogger dan mahasiswa yang sedang penelitian tentang pemasaran, menyatakan bahwa klien akan puas dengan hasil kerja buzzer. Kemungkinan besar, klien atau agensi akan menggunakan jasa buzzer tersebut. Pengaruhnya juga ke engagement twit buzzer. Kalau tidak trending topik, engagementnya sangat kecil. “Ya gak banget sih, cuma jauh berkali lipat dari twit biasa. Ini kalau kita belum akun seleb ya,” ungkap Widya.

Syarat buzzer
Banyak yang bertanya, bagaimana sih cara menjadi buzzer? Menjadi buzzer artinya bisa menghasilkan uang dari media sosial (Twitter). Orang-orang ingin menghasilkan uang dari media sosial, tinggal duduk manis dan bermain telepon pintar. Kemudian uang dating dengan sendirinya. Well, saya akan bilang, “Gak gampang jadi buzzer.” Kalau kamu perhatikan awal-awal paragraf yang saya tulis dalam postingan ini, buzzer itu diibaratkan selebriti. Selebriti itu punya pengaruh. Saya tidak bilang semua buzzer itu artis yang selalu tampil di layar kaca dengan baju mahal dan bedak tebal. Tidak. Buzzer bisa jadi manusia biasa dengan pakaian sederhana. Wong kerjanya online kok. Beberapa agensi punya standar sendiri dalam memilih buzzer. Mengingat banyak blogger yang merangkap jadi buzzer dan followerssnya cukup banyak.
 
Jika trending topik, artinya berhasil dan klien akan puas dengan hasil kerja buzzer. (Kredit: Widya Candra Dewi)

Kartina Ika Sari, bisa dibilang cukup selektif dalam memilih calon buzzer/statuser/influencer. Ia berharap buzzer bukan hanya orang yang mampu promosikan dan membuat trending topik saja, tapi ada hal lain, antara lain
  1. Berakhlak baik, tidak suka nyinyir (nyindir, red), menebar kebencian, dan berkomentar negatif. Poin ini berhubungan dengan keberkahan bisnis brandnya karena Mitra Branding ingin maju dan menyejahterakan.
  2. Minimal punya 1.000 followerss. Syarat ini juga banyak dipakai agensi, termasuk Ani Berta dan Elisa Koraag.
  3. Usahakan punya pengaruh yang baik di komunitas dan lingkungannya.
  4. Buzzer itu tidak selalu blogger, tapi pilih yang aktif di media sosial. Misalya brand oli, lebih baik pilih yang aktif di komunitas otomotif.
  5. Optimis. Buzzer harus optimis dan lebih banyak punya pemikiran positif.
  6. Tidak punya reputasi buruk dan bukan public enemy. Hal ini menyangkut energi baik yang akan disampaikan saat bekerja.
  7. Kalau bisa memotret malah lebih bagus

Bagaimana? Masuk kriteria? Apa? Tidak? Tenang. Setiap agensi punya standar berbeda. Jangan pernah patah semangat. Yang saya tahu, untuk jadi buzzer yang terpenting itu poin nomor dua dan saya cukup setuju dengan poin lain sih. Wkwk.. Yang tak kalah penting nomor empat. Buzzer harus aktif menurut saya. Jadi Twitter tidak hanya dipakai pada saat ada job saja, tapi pada hari-hari biasanya. Itu menyangkut kepercayaan followerss kita. Jika kita hanya muncul pada saat ada job, bisa dipastikan postingan kita lebih mudah diabaikan. Interaksi itu penting. Orang yang sering berinteraksi dengan teman-teman dunia maya, pada saat sedang ngebuzzer, mereka juga kemungkinan besar akan berkontribusi. Minimal beri love atau retweet. Sesederhana itu? Tidak juga sih.

Berinteraksi dengan orang tidak dikenal itu lebih banyak serunya. Kadang tanpa memandang status, kita belajar banyak hal. Saat dibutuhkan, orang tersebut bisa datang meminta tolong atau memberi bantuan. Bersyukurlah jika diberi pekerjaan. Aamiin. Ya, tidak harus menjilat, Cuma perlakukan orang lain sebagaimana mestinya. Mengenai rezeki sudah ada yang atur, tinggal bagaimana kita memanfaatkan momen.

Ada banyak cara untuk mendapatkan job untuk jadi buzzer berdasarkan pengalaman saya
  1. Sering berinteraksi dengan orang-orang, entah itu yang followerssnya banyak atau tidak. Ingat, rezeki bukan kita yang beri dan tidak ditentukan oleh jumlah followerss.
  2. Bergabunglah dengan komunitas baik online maupun offline. Rezeki juga bisa datang dari komunitas. Sering-sering pantengin grup jika grup itu tingkat berbagi kemanfaatannya tinggi.
  3. Perbanyak jumlah followerss. Buzzer harus menyampaikan informasi kepada sebanyak-banyaknya orang. Semakin banyak semakin baik. Meski jumlah followerss sudah 2.000, bukan berarti kita stop dan bangga atas pencapaian itu. Ya meski followerss kadang bisa jadi sangat fana.
  4. Usahakan tidak beli followerss. Saya paling anti beli followerss. Ada seninya sih berjuang menambah followerss. Kita harus follow teman seprofesi. Oh ya, kalau kamu blogger dan followerss kurang dari 1.000, follow semua akun dengan bio “blogger”. Kemungkinan besar difollow back. Jika tidak, mention saja minta difollow back. Tidak sehari dua hari followerss langsung jadi 1.000, tapi pelan-pelan. Ya, harus sabar, tetap berinteraksi, tidak baper, dan semangat.
  5. Saling berbagi informasi. Percayalah, semakin banyak berbagi, rezeki kita akan datang dengan sendirinya. Kadang tiba-tiba kita ditawari pekerjaan, entah ngebuzzing atau yang lain.
  6. Tidak usah iri dengan orang lain yang sering mendapatkan job online. Kita tidak tahu bukan pengorbanan mereka seperti apa? Tetap tingkatkan kualitas dan selalu perbaiki diri. Hayyaaah, saya yang tidak suci ini mencoba berceramah.

Bagaimana? Masih banyak yang ingin saya share tentang buzzer, ngebuzz, dan kawan-kawan. Salah satunya sih bagaimana cara agar postingan kita bisa trending topik? Sengaja saya pisah karena postingan ini sudah cukup panjang dan kamu tampaknya mulai pusing membaca artikel sepanjang ini. Akan ada teknik khusus dari Ani Berta lo. Pasti kamu tak akan sabar menanti tulisan berikutnya. Untuk sementara saya sudahi sampai di sini ya. Wassalam. (Uwan Urwan)


Referensi
https://www.labana.id/view/apa-sih-yang-dimaksud-buzzer-di-media-sosial/2016/09/19/?fullview

Comments

Paling banyak dibaca

Mengilhami Dinding Sel Supermini

Pohon mangga ( Mangifera indica ) setinggi 4 m berdiri kokoh di halaman kantor saya. Daunnya rimbun membentuk payung hidup. Saat berdiri di bawah naungannya, angin sejuk dapat saya rasakan. Tentu saja, oksigen sebagai hasil metabolisme tanaman anggota family Anacardiaceae itu membersihkan karbondioksioda di udara dan digantikan oleh unsur yang bersifat oksidator. Pantas jika setiap orang yang ternaungi, tak hanya terlindung dari terik matahari, tetapi juga merasa segar. Pohon mangga (kredit: irwantoshut.net )        Tanaman itu sangat kokoh dan konsisten berdiri bertahun-tahun bahkan kian tinggi. Meski tidak memiliki rangka seperti hewan dan manusia, tanaman (tak hanya mangga) memiliki rangka-rangka dalam berukuran mikroskopis. Rangka-rangka itu dapat disebut dinding sel. Sebenarnya tidak tepat jika saya mengatakan bahwa dinding sel adalah rangka dalam (endoskeleton) tanaman, tetapi fungsinya mirip dengan sistem rangka pada tubuh hewan. Itu terbukti pada fungsinya yang memberi be

Insto Dry Eyes: Rahasia Menghadapi Mata Kering dan Computer Vision Syndrome

Pernahkah kamu merasakan matamu berkunang-kunang dan migrain setelah seharian menatap layar hape? Aku mengalaminya. Aku, Uwan Urwan, seorang pengembara kata, pemburu cerita, dan pencipta puisi, nyaris terjebak dalam jerat kecanduan layar. Mata yang lelah dan kering menjadi teman setia. Pengalaman Mata Kering karena Terlalu Lama Menatap Layar Hape Keseharianku sebagai seorang blogger, kreator konten, dan penulis puisi membawaku dalam aliran teknologi, menyulut pancaran cahaya layar sepanjang hari. Awalnya hanya urusan pekerjaan, namun perlahan, kebiasaan membuka hape dan laptop terus menggelayuti, meski cahaya pekerjaan telah surut. Mataku pun menjadi korban kelelahan yang terabaikan. Dalam dunia maya, aku menemukan kebahagiaan berinteraksi, meresapi riset para peneliti, dan terbius oleh pancaran cahaya teknologi. Sulit untuk melepaskan diri dari belenggu kecanduan layar hape, bahkan dalam momen-momen sederhana sehari-hari. Namun, kebahagiaan hakiki ditemukan ketika berada di tengah-ten

Bagaimana ASUS ROG Phone 8 Mengubah Cara Aku Bekerja!

Aku, Uwan Urwan, menggenggam erat peran sebagai penulis, kreator konten, dan gamer dalam dunia freelance yang penuh tantangan. Hidupku berkutat dengan smartphone, alat sehari-hari yang memegang kendali terhadap pekerjaanku. Namun, kebahagiaan ini sering terhalang oleh masalah yang timbul dari smartphone yang sudah lama menemani langkahku. Rusaknya Hape Lama: Layar Buram, Kamera Rusak Layar yang mulai muncul bercak-bercak yang sangat menggangu dan kamera depan yang tidak berfungsi. Itu menjadi mimpi buruk bagi seorang freelancer sepertiku. Setiap kata yang kucatat, setiap gambar yang kurekam, semuanya terasa terhambat oleh keterbatasan ini. Selain kamera depan yang rusak dan layarnya sudah muncul bercak, smartphone ini harus aku isolasi karena LCD-nya sudah bisa copot Apalagi jika ada job review yang mengharuskan membuat video atau berfoto selfie dengan produk. Rasanya seperti ingin membatalkan kerjasama tapi mau tidak mau aku harus mengerjakannya agar bisa bertahan hidup. Mau tidak mau

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya kita saja.

Empat Alasan Tidak Memakai Pasir Pantai untuk Kucing

  Gara-gara pasir kucing habis dan uang pas-pasan, akhirnya aku putar otak, bagaimana cara kucing bisa pup. Ketemu jawabannya, “pasir pantai”. Kebetulan rumahku bisa dibilang tida terlalu jauh dengan pantai, naik motor setengah jam, sampai.   Itu juga karena aku mendapat inspirasi dari video Tiktok yang rutin mengambil pasir pantai sebagai penganti pasir kucing. Dan setelah mencoba pakai selama dua hari, hasilnya, aku atas nama pribadi, Uwan Urwan, TIDAK DIREKOMENDASIKAN . Kenapa? Pasir pantai lebih berat dibandingkan pasir khusus kucing Pasir pantai tidak jauh berbeda dengan pasir yang dipakai untuk bahan bangunan, berat. Warna pasir pantai beragam, mulai dari hitam seperti batu sampai krem. Ukuran pun beragam, mulai dari yang sangat halus sampai ke pasir ukuran normal. Yan paling au soroti adalah warnanya, ternyata setelah diletakkan di dalam bak, jadi tidak bagus. apalagi kalau sudah ada gundukan pup dan kencing yang seperti menyebar. Berbeda dengan pasir khusus kucing, y

Fried Chicken Enak di Situbondo, Kamu Wajib Tahu!

Tidak ada KFC atau pun McD di Situbondo, ya setidaknya hingga kini dan beberapa waktu ke depan. Dulu sempat ada CFC, belum sempat berkunjung, eh sudah tutup. Jika aku ingin makan ayam goreng krispi di Situbondo beli di mana? Beberapa warung makan di Situbondo juga menjual ayam goreng tepung. Memang tak khusus ayam goreng. Berbeda dengan di kota besar, di mana gerai olahan ayam tepung bisa ditemui di mana pun. Hisana Fried Chicken Situbondo punya rasa khas, jadi salah satu favoritku Bila kamu sedang travelling ke Situbondo dan sangat ingin menikmati ayam goreng krispi, aku cukup merekomendasikan makan di Hisana Fried Chicken. Sesuai namanya, Hisana adalah gerai ayam goreng tepung yang cukup terkenal dan banyak digemari. Hisana Fried Chicken tidak hanya ada di Situbondo, tapi juga di Jakarta, Bandung, dan kota-kota lain. Sudah ada ratusan outlet yang tersebar di banyak titik di Indonesia. Hanya saja aku baru tahu ada brand ayam goreng krispi lokal ini begitu pulang ke Situbondo. Meski ad

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr

Terungkap Rahasia Dibalik Keindahan Alun-alun Situbondo: 41 Pohon Penyelamat Bumi!

Aku beberapa waktu lalu mengunjungi Alun-alun Situbondo di suatu sore yang cerah. Kejutan menyambutku begitu tiba di sana; bagian pendoponya telah mengalami perubahan yang memukau, lebih bagus dan lebih ramah bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Namun, perhatianku lebih tercurahkan pada pohon Angsana yang tersebar di sekitar alun-alun itu. Apa yang membuatku tertarik pada pohon Angsana? Simak kisah selengkapnya! Pesona Bunga Angsana dan Aroma yang Memikat Ketika pohon Angsana mulai berbunga, suasana di sekitarnya menjadi luar biasa. Daunnya yang berpadu dengan bunga kuning menciptakan pemandangan yang memesona. Tidak hanya itu, aroma wangi dari bunga-bunga Angsana membuat alun-alun tercium harum sepanjang hari. Sensasi itu begitu memikat hatiku sehingga aku sering menghabiskan waktu di bawah pohon-pohon Angsana yang berbunga, menikmati keindahan alam yang disuguhkan. Ketika aku berada di bawah pohon-pohon Angsana yang sedang berbunga, aku merasa seperti terhubung dengan kehidupan alam

Youtap BOS: Gebrakan Baru untuk UMKM Indonesia Menuju Kesuksesan #SEMUABISAJADIBOS!

Aku masih terbayang-bayang dengan semaraknya perayaan ulang tahun ke-4 Youtap Indonesia yang baru saja berlalu. Acaranya begitu menggugah hati, terutama dengan kehadiran aplikasi terbaru mereka, Youtap BOS, yang siap memberikan gebrakan baru bagi para pengusaha #SEMUABISAJADIBOS. Kisah Sukses Aplikasi Youtap BOS: Membangkitkan Semangat Membangun Bisnis UMKM di Indonesia Menyaksikan perjalanan Youtap Indonesia selama empat tahun ini sungguh membangkitkan semangatku dalam membangun bisnis. Dari sekadar asisten penjualan hingga menjadi pelopor solusi digital terdepan untuk UMKM, Youtap telah membuktikan komitmennya dalam memberdayakan para pengusaha di negeri ini. Merasakan dampak positif dari solusi digital Youtap, aku pun menjadi semakin yakin bahwa bisnisku juga bisa berkembang lebih jauh dengan bergabung bersama Youtap. Dengan berbagai layanan unggulannya, Youtap memberikan kesempatan bagi setiap pengusaha untuk meraih kesuksesan dan menjadi bagian dari transformasi digital dalam duni

Sasak Herbal Oil: Benarkah Berkhasiat Mengobati Segala Penyakit?

Sekarang ini, makin banyak produk kesehatan alami yang menjadi sorotan, termasuk minyak herbal seperti Sasak Herbal Oil. Apakah benar minum minyak bisa bikin sehat? Rasanya cukup aneh, ya? Nah, aku ingin berbagi pengalaman pribadi aku setelah mencoba mengonsumsi Sasak Herbal Oil. Keajaiban Sasak Herbal Oil: Pengalaman Pribadi yang Membuat Kagum Luka cakaran kucing kuoleskan Sasak Herbal Oil. Foto diambil pada kondisi pencahayaan yang berbeda Sebagai seorang yang tidak memiliki diabetes, awalnya aku cukup skeptis ketika mencoba Sasak Herbal Oil ini. Namun, setelah membaca beberapa ulasan positif, aku memutuskan untuk mencobanya. Pertama, aku mencoba mengoleskan minyak Sasak pada luka yang aku dapatkan akibat cakaran kucing. Hasilnya! Luka aku lebih cepat mengering dan pulih dengan baik. Seperti yang pernah aku bahas di tulisan sebelumnya di blog ini, Sasak Herbal Oil bisa menyembuhkan luka yang disebabkan oleh diabetes . Proses penyembuhannya pun bertahap tapi berdasarkan review yang ak