Skip to main content

Mau Kenal Lebih Dekat Sama Suku Sasak? Ke Dusun Sade Saja


Setiap daerah pasti punya destinasi wisata dan tradisi sendiri, termasuk keberadaan sukunya.

Jauh sebelum orang-orang dan turis asing mendatangi Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat,  ada sekolompok manusia yang sudah mendiami pulau ini sejak berabad-abad yang lalu. Mereka adalah suku Sasak. Pulau Lombok memang sudah menjadi salah satu destinasi wisata unggulan selain Bali.    


Suku Sasak (kredit: IG antoxerror)
  
Meski sudah  berabad-abad lamanya, suku Sasak tetap eksis sambil menjaga kearifan lokal. Sampai pada era modern seperti sekarang, masyarakat Sasak masih setia dengan tradisi yang diwariskan leluhurnya. Di antara kebudayaan yang dianut suku Sasak, hanya aliran Islam Watti Telu (kepercayaan yang diadaptasi dari ajaran Islam, Hindu, Animisme, dan Antrofomorfimisme) saja yang sudah sulit ditemukan. Kenapa? Karena tergerus oleh Islam yang sesuai ajaran Rasulullah.
Untuk melihat langsung bagaimana cara suku Sasak menjalani hidup, kamu bisa mengunjungi Dusun Sade, Desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah. Masyarakat Sasak di desa ini sangat senang jika kedatangan turis, baik lokal mau pun asing. Sejak tahun 1989, pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah menetapkan desa tradisional yang konon sudah berusia lebih dari 600 tahun ini sebagai desa wisata budaya yang ada di Lombok. Kalau ke Lombok, kamu harus meletakkan nama Desa Sade sebagai salah satu lokasi yang harus dikunjungi.
Setiap turis yang datang ke dusun Sade akan langsung disambut dengan papan ‘Selamat Datang’. Selain itu, ada banyak agen wisata juga yang menyediakan jasa pandu wisata ke Dusun Sade. Kamu tidak akan sulit untuk berkomunikasi di sana karena ada pemandu yang siap memberikan segala informasi tentang Dusun Sade serta suku Sasak.
Keunikan pertama dari kehidupan suku Sasak di desa seluas 5 ha ini adalah arsitektur rumahnya yang kental dengan budaya Sasak. Ada tiga tipe rumah yang ada di Dusun Sade ini, yaitu Bale Bonter untuk para pejabat, Bale Kodong untuk tempat tinggal sementara bagi pasangan yang baru menikah, dan Bali Tani sebagai rumah untuk menetap secara utuh bersama keturunannya.
Rumah suku Sasak (raja-alamnews.blogspot.co.id)

Setiap rumah hanya dibangun dari bahan-bahan alam, seperti tiang kayu berlapis dinding dari anyaman bambu, beratap alang-alang yang bisa bertahan belasan tahun, dan beralaskan tanah. Uniknya, lantai bangunan yang terbuat dari campuran tanah liat dan sekam padi ini tidak dibersihkan dengan cairan kimia seperti yang umum dilakukan di rumah-rumah perkotaan. Masyarakat Sasak justru menggunakan kotoran kerbau yang masih baru karena dianggap bisa mengendapkan debu, menguatkan lantai, menjauhkan penyakit, dan mengusir binatang seperti nyamuk.
Bangunan pun dibuat lebih pendek hingga orang yang masuk ke dalam harus sedikit menundukan badan. Tujuannya agar setiap orang bisa menghormati pemilik rumah. Di rumah suku Sasak juga kamu akan menemukan tiga anak tangga yang merupakan simbol penghormatan. Anak tangga paling atas adalah bentuk penghormatan terhadap Tuhan, anak tangga ke dua untuk menghormati ibu, dan anak tangga paling bawah untuk menghormati ayah.
Jumlah rumah suku Sasak di dusun Sade ini mencapai 150 unit. Semua dihuni oleh masing-masing satu kepala keluarga dengan total penduduk mencapai sekitar 700 orang. Menariknya, seluruh penduduk di sini memiliki ikatan keluarga. Hal ini karena suku Sasak memiliki tradisi perkawainan yang unik dengan saling menikahkan dua saudara berbeda kelamin yang saling mencintai.
Setiap pernikahan pun dimulai dengan prosesi lamaran yang tidak biasanya. Umunya, calon mempelai lelaki akan datang secara baik-baik beserta keluarganya untuk menemui calon mempelai perempuan dan orangtuanya. Tapi di Dusun Sade, proses lamaran dimulai dengan  menculik calon mempelai wanita secara baik-baik. Sang wanita akan disembunyikan di suatu rumah tanpa sepengetahuan orang tuanya. Lalu, sang lelaki akan mendatangi orangtua sang wanita untuk mengajukan pernikahan. Setelah itu, barulah dilanjutkan dengan iring-iringan pengantin menuju rumah mempelai wanita sekaligus mengantarnya pulang. Setelah proses pernikahan selesai, penganti baru ini akan menempati Bale Kodong untuk sementara waktu sampai mereka memiliki tempat tinggal sendiri.
Nah, perempuan suku Sasak sangat mahir menenun kain. Di dusun Sade, kemahiran mereka bisa kamu lihat hampir di setiap rumah. Tak hanya itu, mereka juga mau mengajari siapa pun untuk belajar menenun kain. Biasanya, suku Sasak menenun kain dengan cara yang sangat tradisional. Bahan yang digunakan pun diambil dari material alami seperti kapas, dedauanan, dan bahan alami lainnya. Belilah kain tersebut untuk menambah penghasilan warga dan oleh-oleh menarik buat orang di rumah. Kain yang dibeli langsung di Dusun Sade tentu akan jadi hadiah yang sangat istimewa karena di dapat langsung dari suku Sasak asli. Di Dusun Sade, kamu juga bisa melihat seni tradisi suku Sasak yang eksistensinya makin terancam, seperti Gendang Beleg, tari Cupak Gerantang, dan tari Presean. 

Tari Presean (kredit:dunia-kesenian.blogspot.id)

Untuk sampai ke dusun Sade, kamu cukup pesan tiket pesawat online murah ke Bandara Internasional Lombok, Praya. Dari Bandara, perjalanan bisa dilanjutkan sekitar 30 menit menggunakan taksi langsung ke Dusun Sade. Rencanakan perjalananmu dengan baik. Mulai dari izin cuti, obat-obatan, lokasi yang ingin dikunjungi, juga persediaan uang yang cukup. Jauh-jauh hari lebih baik pesan tiket pesawat online di reservasi.com. Tiket sangat penting agar kita tidak perlu repot-repot pusing kalau sudah mendekati jadwal cuti. Kapan lagi kamu jalan-jalan ke Lombok dengan tiket penerbangan murah?

Referensi: dilombok.com

Comments

Paling banyak dibaca

Mengilhami Dinding Sel Supermini

Pohon mangga ( Mangifera indica ) setinggi 4 m berdiri kokoh di halaman kantor saya. Daunnya rimbun membentuk payung hidup. Saat berdiri di bawah naungannya, angin sejuk dapat saya rasakan. Tentu saja, oksigen sebagai hasil metabolisme tanaman anggota family Anacardiaceae itu membersihkan karbondioksioda di udara dan digantikan oleh unsur yang bersifat oksidator. Pantas jika setiap orang yang ternaungi, tak hanya terlindung dari terik matahari, tetapi juga merasa segar. Pohon mangga (kredit: irwantoshut.net )        Tanaman itu sangat kokoh dan konsisten berdiri bertahun-tahun bahkan kian tinggi. Meski tidak memiliki rangka seperti hewan dan manusia, tanaman (tak hanya mangga) memiliki rangka-rangka dalam berukuran mikroskopis. Rangka-rangka itu dapat disebut dinding sel. Sebenarnya tidak tepat jika saya mengatakan bahwa dinding sel adalah rangka dalam (endoskeleton) tanaman, tetapi fungsinya mirip dengan sistem rangka pada tubuh hewan. Itu terbukti pada fungsinya yang memberi be

Insto Dry Eyes: Rahasia Menghadapi Mata Kering dan Computer Vision Syndrome

Pernahkah kamu merasakan matamu berkunang-kunang dan migrain setelah seharian menatap layar hape? Aku mengalaminya. Aku, Uwan Urwan, seorang pengembara kata, pemburu cerita, dan pencipta puisi, nyaris terjebak dalam jerat kecanduan layar. Mata yang lelah dan kering menjadi teman setia. Pengalaman Mata Kering karena Terlalu Lama Menatap Layar Hape Keseharianku sebagai seorang blogger, kreator konten, dan penulis puisi membawaku dalam aliran teknologi, menyulut pancaran cahaya layar sepanjang hari. Awalnya hanya urusan pekerjaan, namun perlahan, kebiasaan membuka hape dan laptop terus menggelayuti, meski cahaya pekerjaan telah surut. Mataku pun menjadi korban kelelahan yang terabaikan. Dalam dunia maya, aku menemukan kebahagiaan berinteraksi, meresapi riset para peneliti, dan terbius oleh pancaran cahaya teknologi. Sulit untuk melepaskan diri dari belenggu kecanduan layar hape, bahkan dalam momen-momen sederhana sehari-hari. Namun, kebahagiaan hakiki ditemukan ketika berada di tengah-ten

Bagaimana ASUS ROG Phone 8 Mengubah Cara Aku Bekerja!

Aku, Uwan Urwan, menggenggam erat peran sebagai penulis, kreator konten, dan gamer dalam dunia freelance yang penuh tantangan. Hidupku berkutat dengan smartphone, alat sehari-hari yang memegang kendali terhadap pekerjaanku. Namun, kebahagiaan ini sering terhalang oleh masalah yang timbul dari smartphone yang sudah lama menemani langkahku. Rusaknya Hape Lama: Layar Buram, Kamera Rusak Layar yang mulai muncul bercak-bercak yang sangat menggangu dan kamera depan yang tidak berfungsi. Itu menjadi mimpi buruk bagi seorang freelancer sepertiku. Setiap kata yang kucatat, setiap gambar yang kurekam, semuanya terasa terhambat oleh keterbatasan ini. Selain kamera depan yang rusak dan layarnya sudah muncul bercak, smartphone ini harus aku isolasi karena LCD-nya sudah bisa copot Apalagi jika ada job review yang mengharuskan membuat video atau berfoto selfie dengan produk. Rasanya seperti ingin membatalkan kerjasama tapi mau tidak mau aku harus mengerjakannya agar bisa bertahan hidup. Mau tidak mau

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya kita saja.

Empat Alasan Tidak Memakai Pasir Pantai untuk Kucing

  Gara-gara pasir kucing habis dan uang pas-pasan, akhirnya aku putar otak, bagaimana cara kucing bisa pup. Ketemu jawabannya, “pasir pantai”. Kebetulan rumahku bisa dibilang tida terlalu jauh dengan pantai, naik motor setengah jam, sampai.   Itu juga karena aku mendapat inspirasi dari video Tiktok yang rutin mengambil pasir pantai sebagai penganti pasir kucing. Dan setelah mencoba pakai selama dua hari, hasilnya, aku atas nama pribadi, Uwan Urwan, TIDAK DIREKOMENDASIKAN . Kenapa? Pasir pantai lebih berat dibandingkan pasir khusus kucing Pasir pantai tidak jauh berbeda dengan pasir yang dipakai untuk bahan bangunan, berat. Warna pasir pantai beragam, mulai dari hitam seperti batu sampai krem. Ukuran pun beragam, mulai dari yang sangat halus sampai ke pasir ukuran normal. Yan paling au soroti adalah warnanya, ternyata setelah diletakkan di dalam bak, jadi tidak bagus. apalagi kalau sudah ada gundukan pup dan kencing yang seperti menyebar. Berbeda dengan pasir khusus kucing, y

Fried Chicken Enak di Situbondo, Kamu Wajib Tahu!

Tidak ada KFC atau pun McD di Situbondo, ya setidaknya hingga kini dan beberapa waktu ke depan. Dulu sempat ada CFC, belum sempat berkunjung, eh sudah tutup. Jika aku ingin makan ayam goreng krispi di Situbondo beli di mana? Beberapa warung makan di Situbondo juga menjual ayam goreng tepung. Memang tak khusus ayam goreng. Berbeda dengan di kota besar, di mana gerai olahan ayam tepung bisa ditemui di mana pun. Hisana Fried Chicken Situbondo punya rasa khas, jadi salah satu favoritku Bila kamu sedang travelling ke Situbondo dan sangat ingin menikmati ayam goreng krispi, aku cukup merekomendasikan makan di Hisana Fried Chicken. Sesuai namanya, Hisana adalah gerai ayam goreng tepung yang cukup terkenal dan banyak digemari. Hisana Fried Chicken tidak hanya ada di Situbondo, tapi juga di Jakarta, Bandung, dan kota-kota lain. Sudah ada ratusan outlet yang tersebar di banyak titik di Indonesia. Hanya saja aku baru tahu ada brand ayam goreng krispi lokal ini begitu pulang ke Situbondo. Meski ad

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr

Youtap BOS: Gebrakan Baru untuk UMKM Indonesia Menuju Kesuksesan #SEMUABISAJADIBOS!

Aku masih terbayang-bayang dengan semaraknya perayaan ulang tahun ke-4 Youtap Indonesia yang baru saja berlalu. Acaranya begitu menggugah hati, terutama dengan kehadiran aplikasi terbaru mereka, Youtap BOS, yang siap memberikan gebrakan baru bagi para pengusaha #SEMUABISAJADIBOS. Kisah Sukses Aplikasi Youtap BOS: Membangkitkan Semangat Membangun Bisnis UMKM di Indonesia Menyaksikan perjalanan Youtap Indonesia selama empat tahun ini sungguh membangkitkan semangatku dalam membangun bisnis. Dari sekadar asisten penjualan hingga menjadi pelopor solusi digital terdepan untuk UMKM, Youtap telah membuktikan komitmennya dalam memberdayakan para pengusaha di negeri ini. Merasakan dampak positif dari solusi digital Youtap, aku pun menjadi semakin yakin bahwa bisnisku juga bisa berkembang lebih jauh dengan bergabung bersama Youtap. Dengan berbagai layanan unggulannya, Youtap memberikan kesempatan bagi setiap pengusaha untuk meraih kesuksesan dan menjadi bagian dari transformasi digital dalam duni

Sasak Herbal Oil: Benarkah Berkhasiat Mengobati Segala Penyakit?

Sekarang ini, makin banyak produk kesehatan alami yang menjadi sorotan, termasuk minyak herbal seperti Sasak Herbal Oil. Apakah benar minum minyak bisa bikin sehat? Rasanya cukup aneh, ya? Nah, aku ingin berbagi pengalaman pribadi aku setelah mencoba mengonsumsi Sasak Herbal Oil. Keajaiban Sasak Herbal Oil: Pengalaman Pribadi yang Membuat Kagum Luka cakaran kucing kuoleskan Sasak Herbal Oil. Foto diambil pada kondisi pencahayaan yang berbeda Sebagai seorang yang tidak memiliki diabetes, awalnya aku cukup skeptis ketika mencoba Sasak Herbal Oil ini. Namun, setelah membaca beberapa ulasan positif, aku memutuskan untuk mencobanya. Pertama, aku mencoba mengoleskan minyak Sasak pada luka yang aku dapatkan akibat cakaran kucing. Hasilnya! Luka aku lebih cepat mengering dan pulih dengan baik. Seperti yang pernah aku bahas di tulisan sebelumnya di blog ini, Sasak Herbal Oil bisa menyembuhkan luka yang disebabkan oleh diabetes . Proses penyembuhannya pun bertahap tapi berdasarkan review yang ak

Terungkap Rahasia Dibalik Keindahan Alun-alun Situbondo: 41 Pohon Penyelamat Bumi!

Aku beberapa waktu lalu mengunjungi Alun-alun Situbondo di suatu sore yang cerah. Kejutan menyambutku begitu tiba di sana; bagian pendoponya telah mengalami perubahan yang memukau, lebih bagus dan lebih ramah bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Namun, perhatianku lebih tercurahkan pada pohon Angsana yang tersebar di sekitar alun-alun itu. Apa yang membuatku tertarik pada pohon Angsana? Simak kisah selengkapnya! Pesona Bunga Angsana dan Aroma yang Memikat Ketika pohon Angsana mulai berbunga, suasana di sekitarnya menjadi luar biasa. Daunnya yang berpadu dengan bunga kuning menciptakan pemandangan yang memesona. Tidak hanya itu, aroma wangi dari bunga-bunga Angsana membuat alun-alun tercium harum sepanjang hari. Sensasi itu begitu memikat hatiku sehingga aku sering menghabiskan waktu di bawah pohon-pohon Angsana yang berbunga, menikmati keindahan alam yang disuguhkan. Ketika aku berada di bawah pohon-pohon Angsana yang sedang berbunga, aku merasa seperti terhubung dengan kehidupan alam