Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2015

Go Jek, Layanan Ojek Terbarukan

     Menikmati malam di ibukota memang menyenangkan. Lampu-lampu yang mewarnai pinggir jalan saling memamerkan diri. Gedung-gedung tak hanya berdiri megah, tetapi juga menawarkan tingkatan sosial. Berjalan kaki di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta, membuat saya terkagum-kagum. Beragam manusia berpakaian necis dan mobil-mobil mewah membanjiri area itu.      Waktu itu, 10 Februari 2015, saya usai menghadiri Go Jek Bloggers Gathering dan masih ingin menghabiskan malam di pusat keramaian. Namun, ada hal lain yang lebih menghawatirkan. Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Itu berarti saya tak punya cukup waktu untuk sendirian menikmati udara malam. Saya harus kembali ke Depok menggunakan kereta Commuter Line . Butuh waktu sekitar dua jam untuk sampai di kamar terhangat di dunia dan menggelepar tak berdaya di atas kasur. Bersama teman-teman blogger (Kredit: Go Jek)       Saya membayangkan antrian busway di halte memadat. Pasti akan sanga

Membangun Rasa Dalam Puisi

     Beberapa tahun silam saat berdiskusi dengan senior tentang puisi saya seperti bocah yang tak bisa berhenti bertanya. Saya memang sudah menggeluti dunia tulis-menulis puisi sejak usia 14 tahun. Itu pun disebabkan rekan yang rajin ke perpustakaan sedang berdiskusi tentang sastra. Tergelitiklah saya. Diam-diam menculik ilmu dari buku-buku kumpulan puisi Chairil Anwar, Amir Hamzah, dan penyair lain. Saya ingat betul jika tulisan saya waktu itu masih seputar daya khayal ‘ingin seperti penyair-penyair besar’. Sayangnya saya tidak memiliki dokumennya. Semua puisi sudah saya ubah berulang kali dan pada akhirnya raib tanpa jejak.      Dengan banyak berdiskusi dengan senior saat kuliah, saya pun menjadi paham. “Puisi itu yang terpenting rasa. Percuma bahasa bagus dan sistematika top, tetapi tidak ada rasa,” katanya waktu itu. Dari situ saya belajar kembali. Membaca dan memperhatikan penyair-penyair dalam karyanya. Bahkan saya sempat meng-add orang yang saya tahu dia sering memenan